Tulisan Ramadhan 1 | Apa isi Timeline Sosial Mediamu?



Buka2 timeline kalis, stalking media sosioalnya membuat saya sampai lupa waktu. Saya terus buka tulisan2nnya dan status2 pendeknya yang menarik. Pemikiran cerdas dan guyonan dia tentang kehidupan membuat Kalis terlihat sangat optimis.

Ya, beberapa bulan terakhir teman mengenalkan saya pada Kalis mardiasih, seoramg penulis yang fokus pada persoalan2 perempuan. Kalis orang Rembang, yang ternyata juga istri dari penulis favorit saya di Mojok, Agus Mulyadi. Sering sekali terjadi kebetulan seperti ini dalam hidup saya.

Kembali lagi ke stalking sosmed Kalis. Jadi, dia sosial media Kalis gencar menyuarakan segala pemikirannya tentang isu-isu perempuan. Yang membuat saya sadar banyak hal. Kalis membuka fikiran saya yang setelah keluar dari kampus, fikiran saya kembali banyak di cekoki hal-hal di luar diri saya yang pengaruhnya cukup signifikan pada cara berfikir saya.

Membuka sosial media Kalis membuat saya bercermin dan malah ingat apa yang sudah saya lakukan selama ini untuk mengisi timeline hidup sendiri. Kalis membuat saya sadar, bahwa mengisi timeline kehidupan harus dengan hati2, tidak sembarangan.

Karena suatu saat pasti akan ada orang lain yang membuka timeline2 hidup kita. Dan sedikit banyaknya akan mempengaruhi perasaan mereka saat membuka timeline hidup kita. Apakah mereka akan iri, karena timeline kita hanya dipenuhi dengan postingan2 jalan2 dengan foto2 baju bagus dan cantik. Ataukah kita akan biarkan mereka ikut galau, karena isi timeline kita adalah gumaman2 hati yang tidak seharusnya diumbar. Ataukah mereka akan terinspirasi, karena isi timeline kita begitu penuh dengan hal2 yang bisa orang lain pelajari.

Tidak banyak orang yang seperti Kalis, yang berani bersuara dan menginspirasi tanpa dia sadari dia sedang menginspirasi banyak orang. Kuncinya yang sebenanrnya sudah banyak orang tahu, tapi tidak semua orang bisa menjalankannya, yaitu fokus dan konsisten.

Kalis menulis sejak ia kuliah, menulis di koran untuk memenuhi kebutuhan hidup selama kuliah. Kemudian ia terus menulis hingga sekarang. Sehingga satu cita2nya untuk menerbitkan buku di Mizan terwujud.

Kita bisa saja berlatar belakang berbeda dengan Kalis, tidak harus sama. Satu yang penting yang harusnya bisa kita tiru dari Kalis adalah konsistensi dan fokusnya pada apa yang sedang digeluti. Yang memang seringkali luput dari kehidupan saya.

Teringat pesan salah seorang senior Flads, teh Ai pernah berpesan "kalau kita bisa menjadi expert dan maksimal dalam bidang yang kita tekuni, uang akan mencari kita".

Rumah, 28 April 2020
Load disqus comments

0 komentar

Iklan Bawah Artikel