30 Days Creatives #10 - Be Creative Person

To survive in the live, we have to be creative
Percaya gak percaya, tapi itulah yang terjadi. Kreativitas bisa mengalahkan orang yang berpendidikan tinggi. Aku gak ngartiin orang kreatif itu orang yang gak berpendidikan, tetapi semua orang bisa menjadi keratif dengan apa yang mereka miliki. Dengan apa yang Tuhan anugerahkan kepada mereka. Karena setiap kemampuan orang berbeda-beda, kesempatan orang untuk melangkan juga berbeda-beda, dan sejarah kehidupan setiap orang juga berbeda-beda.

Jadi untuk kreatif tidak akan pernah memandang siapa, darimana, dan sampai mana dia sekolah. Tidak, karena kreatif adalah kemampuan diri untuk bisa survive dalam kehidupan.

Sekarang banyak banget sarjana muda tetapi harus menganggur setelah kuliah. Tidak sedikit dari mereka yang bilang `udah sekolah mahal-mahal tapi tetep aja cari kerja susah`. Bagi mereka yang memiliki mindset kuliah itu untuk cari kerja memang mungkin akan seperti itu. Tetapi untungnya aku udah nyerah duluan masalah itu. Karena aku tahu, kita gak bakal bisa mandiri kalau memang hanya mengandalkan satu alat tersebut `ijazah`. Kita juga harus memiliki kreatifitas, yang artinya itu bisa menjadi planning B dimana jika kita sulit mendapatkan kerjaan, dengan kita kreatif, kita akan bisa menghasilkan sesuatu dan berkarya. Bukankah berkarya juga adalah pekerjaan?

Mari kita bicara kreatif tanpa harus memandang siapa, dan dimana. Seperti yang aku bilang tadi, kreatif itu adalah memaksimalkan kemampuan diri untuk bisa menjadikannya sesuatu yang berbeda dari orang lain.

Pertama, untuk menjadi orang kreatif kita harus percaya dulu satu hal. Bahwa, Tuhan menganugerahi kita kemampuan yang berbeda dari orang lain. Kita adalah orang spesial yang Tuhan turunkan ke bumi untuk melakukan satu misi. Dan kita maksimalkan perintah menjalankan misi tersebut, sehingga saat kembali kepada Tuhan kita bisa tersenyum kepada dunia, bahwa `aku telah menjalankan misi yang diperintahkan Tuhan buatku`.

Kedua, hindari pandangan negatif terhadap diri sendiri. Yang seringkali terjadi adalah kita memandang diri sendiri rendah ketika melihat orang lain sudah mampu mengembangkan dirinya dengan kemampuannya. Mereka sudah kreatif dengan jalan mereka sendiri, dengan kemampuan mereka sendiri, dengan takdir yang mereka jalani sendiri. Jangan sekali-kali menjudge bahwa diri kita gak berguna. Karena hal tersebut sudah mendegradasikan kekuasaan Tuhan yang telah memberikan takdir untuk kita jalani. Yang harusnya dilakukan adalah mengenali diri sendiri, gali potensi yang ada dalam diri.

Seperti yang dikatakan tadi, bahwa setiap orang memiliki kemampuan berbeda. Kalau orang lain ternyata memiliki kesempatan untuk sekolah tinggi, kita juga pasti punya hal lain yang lebih bisa kita banggakan. Misalnya, jika memiliki kemampuan untuk membuat suatu pola pakaian dengan rapi, atau bisa menggambar dengan indah, maksimalkan kemampuan tersebut. Jangan disia-siakan karena satu atau lain hal. Maksimalkan sosial media, maksimalkan ke hal-hal lain yang mungkin akan menghasilkan benefit untuk hal tersebut.

Ketiga, pastikan untuk tidak ingin langsung berhasil. Nah, menurutku ini yang paling penting. Melakukan sebuah proses kreatif tidak akan langsung mendapatkan hasilnya. Proses kreatif haruslah dikerjakan dengan penuh kesabaran. Karena Tuhan juga nyiptain manusia gak langsung jadi CEO, dia merangkak dulu dari air mani kemudian jadi jabang bayi, lahir ke dunia, tumbuh, dan jadi orang dewasa.

Keempat, keef focus. Nah ini yang sering kali sulit dijalanlan. Fokus pada satu hal bisa membuat kreatifitas yang sedang kita jalani maksimal. Jika ingin menjadi orang yang multitasking, kuasai satu terlebih dahulu hingga ia tajam. Jangan dulu melangkah pada hal lain sebelum ia benar-benar tajam. Multitasking dengan melakukan satu hal setengah-setengah akan membuahkan hasil yang tidak maksimal.

Dan terakhir, gak ada yang namanya bakat. Aku sering nonton wawancara artis favorit aku, Jay Park. Dia adalah orang yang berhasil sekarang. Yang sudah menempuh banyak banget masalah, termasuk masalah besar saat ia harus di departur dari Korea ke Amerika. Tetapi, dia bisa survive, dia melatih dirinya terus menerus. Dia gak nyerah dengan kondisi yang ia alami. Hingga sekarang dia terus kerja keras tanpa orang lain tahu kerja keras dia. Yang orang tahu, dia udah jadi terkenal dan menyandang banyak penghargaan. Tetapi di balik itu semua ada proses kreatif yang terus ia lakukan. Dan dia sendiri bilang `gak ada yang namanya bakat` semua yang ia miliki pure dari hasil kerja keras dia latihan.

Sekian tulisan kali ini. Semacam refleksi lagi sih. Semoga bisa bermanfaat untuk siapapun yang mampir baca tulisan ini. Have a nice day, have a cup of coffee today :). Let`s see what happen in Yogya tommorow. Wish me luck ^_^

Load disqus comments

0 komentar

Iklan Bawah Artikel